Senin, 03 Mei 2010

Cara Rasulullah Menyampaikan Khutbah



1. Nabi Sallallahu ‘Alaihi Wasallam menghadapkan wajahnya kepada jam’ah kemudian member salam.
Ibnu Umar Radhiallahu ‘Anhu berkata, “ Apabila Rasulullah memasuki masjid pada hari jum’at, beliau member salam kepada orang-orang yang sedang duduk dekat dengan mimbar. Dan apabila beliau naik ke mimbar beliau menghadapkan wajahnya kepada mereka lalu member salam”. (HR. Ath Thabrani dalam Mu’jam Al-Ausath no.6673)
Jalan lain dari hadits yang diriwayatkan Ibnu Abi Syaibah (2/114):
Apabila Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam naik keatas mimbar beliau menghadapkan wajahnya kepada manusia lalu beliau mengucapkan, “ Assalaamu’alaikum”.


2. Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tidak tergesa-dalam dan teratur dalam khutbahnya.
Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tidak memperbanyak kata dalam khutbahnya dan tidak menyambung antara pembicaraan yang satu dengan yang lain secara langsung. Beliau juga tidak berbicara dengan tergesa-gesa dalam khutbahnya. Sebaliknya, beliau Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memperlambat perkataannya. Cara berbicara seperti ini membuat jama’ah yang hadir dapat mendengarkan khutbah dengan baik dan memudahkan mereka memahami kandungannya.
Aisyah Radhiallahu ‘Anhu berkata tentang itu,: “ Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tidak tergesa-gesa menyambung satu pembicaraan dengan pembicaraan lain seperti tergesa-gesanya kalian. Akan tetapi beliau berbicara dengan perkataan yang jelas, yang mudah ditangkap dan diingat ileh orang yang duduk bersama (menghadap) beliau”. (HR. Bukhari no.3568 dan Muslim no.2493)
Didalam riwayat Abu Dawud, ‘Aisyah Radhiallahu ‘Anhu menuturkan’, …setiap orang yang mendengarnya akan memahaminya”. (HR Abu Dawud no. 4839)
Dan dalam hadits Jabir bin Abdillah radhiallahu ‘anhu ia berkata , “Dalam khutbahnya ucapan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam (terdengar ) teratur dan tidak tergesa-gesa”. (HR. Abu Dawud no. 4838)
3. Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menjiwai khutbahnya
Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam apabila berkhutbah, matanya tampak memerah, tekanan suaranya tinggi dan semangatnya memuncak. Beliau bagaikan seorang panglima perang yang sedang memberi peringatan kepada pasukannya.
Hal ini ditunjukkan oleh hadits Jabir bin Abdillah Radhioallahu ‘Anhu ia berkata, “Apabila Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam berkhutbah, kedua matanya memerah, suaranya meninggi dan semangatnya memuncak. Beliau bagaikan panglima perang yang sedang mengingatkan pasukannya. “Musuh menyerang kalian pada pagi dan sore hari….!!!”. (HR. Muslim no.867)
Imam An-Nawawi Rahimahullah berkata, “Hadits tersebut menunjukkan bahwa para khatib dianjurkan untuk bersungguh-sungguh ketika berkhutbah, meninggikan suaranya, menegaskan perkataannya dan hendaklah penyampaiannya sesuai dengan tema targhib / anjuran dan tarhib / ancaman yang sedang diangkat. Mungkin semangat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memuncak ketika mengingatkan sesuatu urusan yang sangat penting atau perkara besar”. (Al-Minhaaj,6/155)



(Sumber : Petunjuk Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam Dalam Khutbah Jum’at,Dr. Anis bin Ahmad bin Thahir,Pustaka Imam Syafi’I,47,2009)


3 komentar:

Fadli mengatakan...

mari kita ikuti sunah rosul

Indrawan Sugiarto mengatakan...

kalo khutbahnya macam Nabi gitu.. dijamin nggak ada jama'ah jum'at yang ketiduran...

pamiliacade mengatakan...

iron ore | titanium steel | tincy steel
› alloy-steel titanium welder › alloy-steel Steel men\'s titanium wedding bands is a solid alloy which is made of titanium and nickel. There are titanium trim hair cutter reviews few titanium trimmer as seen on tv iron ore products available for sale to customers of Titanium ridge titanium wallet Steel.

Posting Komentar

Template by:
Free Blog Templates